Mempraktikkan teknik perubahan perilaku: Memanfaatkan sarana yang tersedia

oleh Marta Moreira Marques, Universitas NOVA Lisbon, Portugal

Teknik perubahan perilaku adalah batu bata dari bangungan intervensi perubahan perilaku. Mulai dari membantu seseorang meningkatkan aktivitas fisik, berhenti merokok atau mengikuti rencana pengobatan, teknik perubahan perilaku adalah sebuah alat yang bisa digunakan. Teknik perubahan perilaku yang umum biasanya mencakup penetapan tujuan, pemantauan diri, memberikan informasi tentang perilaku dan mengelola emosi.

(more…)

Komunikasi risiko yang efektif lebih dari sekadar perubahan perilaku: penilaian risiko pribadi         

Oleh Victoria Woof dan David French, Pusat Psikologi Kesehatan Manchester, Universitas Manchester, UK

Secara tradisional dalam ilmu kedokteran dan psikologi kesehatan, praktisi kesehatan sudah sudah membuat risiko penyakit yang khusus untuk setiap pasien dengan tujuan untuk mencegah penyakit. Ketika komunikasi mengenai risiko dapat membantu mengubah perilaku kesehatan, maka komunikasi mengenai risiko penyakit juga dapat berpotensi mengurangi perkembangan penyakit dan dapat menemukan penyakit saat masih dapat diobati. Misalnya mengkomunikasikan risiko penyakit kardiovaskular kepada pasien agar pasien meningkatkan latihan fisik dan memperbaiki pola makan untuk mengurangi risiko penyakit tersebut. Namun, ada tujuan dan hasil lain yang perlu dipertimbangkan saat menyampaikan informasi tentang risiko penyakit. Terutama karena tujuan praktisi kesehatan dan pasien atau anggota masyarakat mungkin tidak selalu sejalan. Ada beberapa tujuan yang berkaitan dengan mengkomunikasikan risiko penyakit, termasuk memfasilitasi pilihan pasien sesuai informasi yang diberikan dan menghasilkan respon afektif yang tepat, serta memotivasi perubahan perilaku. (more…)

Tetap termotivasi di tempat kerja dengan Job Crafting

oleh Janne Kaltiainen dan Jari Hakanen, Institut Kesehatan Kerja Finlandia, Finlandia

Bagian mana dari pekerjaan saya yang memotivasi, menarik, dan paling bermanfaat bagi kesejahteraan saya? Apa yang dapat saya buat agar mendapatkan lebih banyak hal positif tersebut dalam pekerjaan saya?

Ketika mulai merasa tertekan, sedikit bosan dan jenuh di tempat kerja, seorang perawat yang telah berkarir lama dan memiliki keahlian profesional yang kuat mulai menanyakan pertanyaan tersebut pada dirinya sendiri. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut menuntunnya untuk mulai mendampingi beberapa rekan yang lebih muda, membuatnya merasa lebih kompeten dalam pekerjaan dan lebih terhubung dengan rekan-rekannya, serta dapat menemukan kembali makna dari rutinitas sehari-harinya. Perubahan kecil tersebut meningkatkan kesejahteraan terkait pekerjaannya, dan yang terpenting, tidak membahayakan kegiatan dan efektivitas rumah sakit. Justru sebaliknya, rekan-rekannya merasa lebih didukung melalui pendampingan yang diberikan dan suasana di tempat kerja menjadi lebih baik.

(more…)

Membangun kolaborasi antara penelitian dan praktik perilaku untuk meningkatkan kesehatan

Oleh Katherine Brown, Universitas Hertfordshire, Britania Raya.

Isi konten blog ini diambil dari pengalaman saya selama bekerja di universitas dan di departemen kesehatan masyarakat pemerintah daerah, dengan berbagai kesempatan untuk menerapkan keterampilan saya dalam melakukan penelitian, pengembangan intervensi, dan evaluasi dalam praktik di lapangan. 

Baik ketika Anda menguji coba, mengelola, merancang, atau memberikan layanan kesehatan, setidaknya ada kemungkinan satu perilaku yang perlu diubah oleh pengguna layanan agar layanan yang diberikan dapat berhasil mencapai target. Hal ini terjadi karena, terlepas dari jenia penyakit yang menjadi target layanan, atau apakah penyakit tersebut menular (misalnya, flu, Covid-19, TBC, infeksi menular seksual) atau tidak menular (misalnya, penyakit jantung, COPD, diabetes tipe 2, obesitas), perilaku orang akan berkontribusi pada beban penyakit tersebut secara keseluruhan. Hal ini bukan bermaksud menyalahkan orang atas kesehatan yang buruk dan mereka dianggap bertanggung jawab sepenuhnya atas kesehatan dan kesejahteraannya sendiri. Justru sebaliknya! Status kesehatan seseorang juga merupakan konsekuensi dari determinan genetik, biologis, sosial dan lingkungan. Mempertimbangkan faktor-faktor ini adalah kunci untuk peningkatan dan perlindungan kesehatan.

(more…)

Hilang (dan ditemukan) dalam menerjemahkan: Komunikasi yang efektif dengan pasien


Zuzana Dankulincova, Universitas Pavol Jozef Safarik, Slovakia

Umumnya peneliti sudah menyadari bahwa menyebarluaskan hasil studi yang dilakukan merupakan tanggung jawab etis dan keharusan untuk diberikan kepada partisipan penelitian (dan berharap bahwa hasil penelitian tersebut memiliki implikasi praktis yang jelas), peralihan dari kesadaran akan bukti hasil penelitian sampai kepada implementasi yang luas dapat memakan waktu yang lama. Pengetahuan ilmiah tidak selalu dapat diterapkan pada praktik sehari-hari; ketika dapat diterapkan, biasanya tidak dilakukan secara konsisten atau sistematis.

(more…)

Berhasil atau Gagal Sama Sekali: Pentingnya Istirahat dalam Kesehatan

Oleh Julia Allan, universitas Aberdeen University, Skotlandia

 

Kehidupan modern sangatlah menyibukkan. Kita hidup di dunia digital ‘yang semakin aktif’, sehingga waktu untuk istirahat dari pekerjaan semakin jarang tersedia. Banyak orang yang bekerja secara regular untuk waktu yang lama dan ini terutama terjadi pada profesional kesehatan yang bekerja di garda depan layanan kesehatan. Dalam konteks layanan kesehatan, jam kerja dan tuntutan pekerjaan cenderung tinggi, dengan shift kerja melebihi 8 jam kerja yang ‘normal’, dan tuntutan kerja yang secara alami berlangsung tanpa henti. Jika banyak pasien terus menerus membutuhkan perawatan yang mendesak, pekerja kesehatan wajib memberikan layanan tersebut, terlepas dari seberapa sibuknya atau seberapa lamanya mereka sudah bekerja di jam kerjanya. Sebagai akibat dari tuntutan kerja yang tinggi, sudah menjadi hal yang umum bahwa waktu istirahat menjadi sering terlewat oleh pekerja kesehatan – misalnya, dilaporkan bahwa 1 dari 10 perawat tidak pernah beristirahat dengan benar dan 1 dari 3 perawat jarang atau tidak pernah istirahat untuk makan selama jam kerjanya.

(more…)

Menghubungkan Gajah dengan Penunggangnya: Peran Motivasi

Oleh António Labisa Palmeira, CIDEFES – Universidade Lusófona, Portugal; Direktur Eksekutif ISBNPA

Motivasi jangka panjang untuk perilaku yang berhubungan dengan kesehatan dapat berasal dari berbagai sumber berbeda. Ilmuwan ilmu perilaku masih mencoba mencari tahu bagaimana sumber-sumber tersebut cocok satu sama lain. Misalnya, saya berlari hampir setiap hari dan telah melakukannya selama lebih dari 30 tahun. Bagaimana dan mengapa saya mempertahankan pola tersebut?

Daniel Kahnemann mengungkapkan bahwa sistem motivasi ganda sedang terjadi: sistem 1 yang berhubungan dengan naluri dan emosi, dan sistem 2 yang konsultatif dan sadar. Daniel Kahnemann berpendapat bahwa sistem 2 mendorong saya untuk berlari karena saya sadar akan manfaat kesehatan dari olahraga. Di sisi lain, Ed Deci menyampaikan bahwa saya termotivasi secara intrinsik untuk menjalankan dan melakukan lari karena selaras dengan diri dan nilai saya, dan karena saya menikmatinya.

(more…)

Intervensi Anda, cara Anda! Intervensi penilaian singkat

oleh Katarzyna Cantarero, Universitas SWPS, Polandia

Kesejahteraan subjektif (subjective well-being) adalah fungsi yang kita miliki sejak lahir, situasi yang muncul dalam hidup kita dan (untungnya!) berbagai hal yang sengaja kita lakukan. Banyak peneliti mengevaluasi hal-hal yang dapat meningkatkan fungsi psikologis manusia secara efektif. Intervensi penilaian (atau afirmasi) singkat (short appraisal interventions) dapat menjadi salah satu alat yang bisa membantu meningkatkan hasil yang positif bagi banyak orang.

Penelitian menunjukkan bahwa tugas menulis singkat (misalnya, membuat surat atau daftar ucapan terima kasih) dapat meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang. Dalam sebuah penelitian multi-lab, peneliti dari 87 negara menunjukkan bahwa intervensi penilaian ulang/ reappraisal interventions sederhana (yaitu, mengubah perasaan seseorang tentang sebuah situasi atau berfokus pada aspek positif dari sebuah situasi) dapat mendorong emosi positif selama pandemi COVID-19. Menilai suatu peristiwa yang berpotensi menimbulkan stres dapat membantu seseorang untuk menarik manfaat dari peristiwa tersebut. Selama melakukan penilaian, individu membuat argumen mengenai sisi positif dari situasi yang sedang dihadapinya.

(more…)

Melakukan konseling di luar klinik: Potensi teknologi seluler yang menjanjikan

Egon Dejonckheere & Peter Kuppens, KU Leuven, Belgia.    

Banyak bentuk konseling dan psikoterapi yang masih dilakukan di dalam ruang terapi. Namun, begitu pasien meninggalkan ruang terapi, mereka terkadang berjuang sendiri untuk menghadapi tantangan, memanfaatkan peluang untuk menjadi lebih baik, dan menerapkan apa yang mereka pelajari dalam sesi konseling. Bukti menunjukkan bahwa praktik terapeutik dapat diuntungkan dengan adanya akses langsung terhadap informasi mengenai kehidupan sehari-hari masyarakat. Informasi tersebut dapat membantu mengidentifikasi cara untuk melakukan intervensi, dan dapat menutup kesenjangan antara sesi konseling dan kehidupan nyata secara efektif.

(more…)

Membantu pasien mengelola kondisi mereka: Representasi penyakit itu penting

Oleh Yael Benyamini, Universitas Tel Aviv, Israel dan Evangelos C. Karademas, Universitas Kreta, Yunani

Anna dan Mary sama-sama wanita yang sehat dan berusia 45 tahun, tinggal di kota besar Eropa. Anna dan Mary mengenal beberapa orang yang telah tertular COVID-19 dan terus mendengar dan membaca tentang hal tersebut. Anna percaya bahwa COVID -19 adalah penyakit yang sangat serius, dia sangat khawatir jika dia tertular, meskipun dia percaya bahwa dia akan pulih di usianya, dia mungkin akan menderita gejala yang mengganggu untuk jangka panjang. Dia bekerja dari rumah sebanyak mungkin, tidak pernah pergi keluar rumah tanpa masker, dan sedang menunggu vaksinasi berikutnya.

(more…)