Efikasi diri: Keyakinan “saya bisa” yang membuat orang mengubah cara hidupnya

Oleh Ralf Schwarzer, Freie Universität Berlin, Jerman dan SWPS University of Social Sciences and Humanities, Polandia

Mengubah perilaku seringkali diharapkan namun sulit dilakukan. Sebagai contoh, berhenti merokok, makan makanan sehat, dan rajin melakukan latihan fisik, semuanya membutuhkan motivasi, usaha dan ketekunan. Ada banyak faktor psikologis yang berperan dalam perubahan perilaku, efikasi diri (self-efficacy) adalah salah satu yang paling penting.

(more…)

Bercerita tentang merawat orang lain

Oleh Irina Todorova, Pusat Penelitian Psikologi Kesehatan di Sofia, Bulgaria

Merawat orang tercinta yang lanjut usia (lansia), yang kemungkinan besar berada dalam kondisi kesehatan yang lemah, dapat menjadi pengalaman rumit dan membingungkan; sekaligus memuaskan namun juga membuat frustrasi. Ilmu kedokteran membantu orang untuk hidup lebih lama, lebih sehat, dan dalam beberapa kasus dapat memperlambat penurunan kognitif yang sering terjadi seiring bertambahnya usia. Cara merawat lansia, makna penuaan, demensia, dan pengasuhan berbeda-beda antara budaya. Kebanyakan orang menjadi tua di rumah sebagai anggota komunitas, yang memiliki manfaat psikososial bagi lansia, dan juga bagi generasi lain dalam keluarga. Pada saat yang sama, merawat orang dengan kondisi kesehatan yang menurun disertai usaha secara fisik dapat menimbulkan ketegangan psikologis; kesedihan karena rasa kehilangan berkelanjutan; dan kemungkinan munculnya kesulitan keuangan bagi pengasuh (caregiver).

(more…)

Motivasi dan langkah awal melakukan aktivitas fisik

Oleh Keegan Knittle, Universitas Helsinki, Finlandia

Berikut ini adalah kisah yang biasa ditemui di Puskesmas: pasien yang jelas akan mendapat manfaat dari olahraga lebih banyak datang ke klinik. Diskusi dilakukan untuk membahas (rendahnya) aktivitas fisik pasien tersebut. Pada akhirnya, pasien mengatakan bahwa ia tidak termotivasi untuk berubah. Apa yang harus dilakukan oleh dokter? Bagaimana kita bisa memotivasi orang ini, setidaknya, untuk mempertimbangkan mengubah perilakunya menjadi lebih baik? Atau lebih dari itu, bagaimana kita dapat membantunya membangun niat baik untuk menjadi lebih aktif?

(more…)

Intervensi psikologi positif di tempat kerja

Oleh Alexandra Michel, Institut Federal untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Germany and Annekatrin Hoppe, Universitas Humboldt, Jerman

Karyawan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat kerja. Maka tidak mengherankan jika mengurangi tuntutan dan meningkatkan sumber daya (mis., otonomi, dukungan sosial, efikasi diri (self-efficacy)) di tempat kerja adalah hal yang penting untuk mempromosikan keseimbangan kehidupan kerja, kesejahteraan, dan kesehatan karyawan. Selama beberapa tahun terakhir, penelitian telah menguji tidak hanya cara untuk mengurangi akibat negatif stres kerja, tetapi juga cara untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan di tempat kerja. Memperkenalkan intervensi psikologi positif di tempat kerja adalah sebuah cara baru di bidang psikologi kesehatan kerja. Intervensi psikologi positif berfokus pada pembangunan sumber daya dan mencegah hilangnya sumber daya tersebut, dan termasuk juga kegiatan yang bertujuan untuk menumbuhkan perasaan, perilaku, dan pikiran yang positif. Dalam artikel ini, kami menyoroti tiga pendekatan yang dapat membantu karyawan untuk membangun sumber daya mereka dan merawat kesejahteraan di tempat kerja.

(more…)

Berbicara kepada pasien: Apa yang disampaikan dengan jelas oleh dokter, tetapi tidak dimengerti dengan jelas oleh pasien

Oleh Anne Marie Plass, Pusat Medis Universitas Göttingen, Jerman

Beberapa waktu yang lalu seorang dokter kulit, yang bekerja sebagai spesialis psoriasis (gangguan kulit kronis) di rumah sakit universitas, mengeluh kepada saya tentang banyaknya pasien yang tidak mematuhi terapi, meskipun tujuan telah ditetapkan bersama-sama, dan keputusan telah dibuat secara bersama.

(more…)

Apa yang terjadi dengan obat-obatan ketika dibawa pulang ke rumah?

Oleh Kerry Chamberlain, Universitas Massey, Auckland, Selandia Baru

Apa yang dilakukan orang-orang dengan obat ketika mereka sampai di rumah? Sangat menarik mengetahui bahwa hanya sedikit peneliti yang berusaha untuk menjawab pertanyaan tersebut. Namun, isu ini sangat penting sebab sebagian besar obat dikonsumsi/ diminum di rumah dan berada di bawah kendali konsumen itu sendiri. Obat yang diresepkan telah diatur oleh peraturan tertentu, tetapi setelah obat tersebut diresepkan dan ditebus oleh pasien, obat-obat itu dianggap akan diminum oleh pasien sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Orang juga dapat membeli dan minum berbagai jenis obat yang dijual bebas (misalnya, obat penghilang rasa sakit), obat alternatif (misalnya, terapi homeopati), dan obat lain yang terkait dengan kesehatan namun tidak bisa dikategorikan sebagai obat (misalnya, suplemen makanan, minuman probiotik). Namun, perlu dicatat bahwa akses ke berbagai bentuk pengobatan dapat sangat bervariasi antar negara.

(more…)

Bagaimana cara menetapkan tujuan agar berhasil?

Oleh Tracy Epton, Universitas Manchester, Inggris Raya

Penentuan tujuan adalah teknik yang populer

Ada banyak teknik yang dapat digunakan untuk mengubah perilaku (93 teknik menurut daftar ini!). Penentuan tujuan (goal setting) adalah teknik yang telah banyak digunakan oleh sebagian besar orang. Penentuan tujuan bahkan juga digunakan oleh badan amal sebagai bagian dari program penurunan berat badan (mis., Alcohol Concern, sebuah badan amal di Inggris yang meminta masyarakat menetapkan tujuan untuk berhenti minum alkohol selama bulan Januari); penentuan tujuan juga bahkan digunakan dalam aplikasi untuk kebugaran. Sebuah ulasan mengamati 384 tes efektivitas teknik penentuan tujuan di berbagai bidang kehidupan untuk melihat apakah penentuan tujuan memberi hasil, tipe tujuan mana yang paling berhasil, dan apakah teknik penentuan tujuan dapat berhasil untuk semua orang.

(more…)

Pengaturan Diri dari teori hingga praktik: mendukung tujuan pasien untuk berubah

Oleh Stan Maes & Véronique De Gucht, Universitas Leiden, Belanda

Selama beberapa dasawarsa terakhir, peran individu dalam sistem perawatan kesehatan telah berkembang dari ‘kepatuhan terhadap perawatan medis’, menyiratkan ketaatan; menuju ‘manajemen diri’, yang menunjukkan tanggung jawab individu dalam mengendalikan kesehatan atau penyakitnya sendiri. Perkembangan terbaru telah mengarah lebih jauh kepada ide ‘pengaturan diri/ self-regulation‘, sebuah proses sistematis yang melibatkan penetapan tujuan yang terkait dengan kesehatan pribadi dan mengarahkan perilaku untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk mengilustrasikan proses pengaturan diri yang terjadi terus menerus, kami memilih gambar kuno ‘ouroboros’ (yaitu, ular yang memakan ekornya sendiri) untuk menemani catatan kali ini.

(more…)

Bergerak lebih banyak, dan lebih jarang duduk di tempat kerja: mari kita berdiri untuk mendiskusikan ini

Oleh Stuart Biddle, Universitas Southern Queensland, Australia

Saya menulis blog ini di Hari Valentine! Badan amal promosi kesehatan di Australia, Bluearth, telah membuat beberapa video menarik yang dapat mendorong kamu untuk lebih jarang menggunakan kursi dan  ‘putus hubungan dengan kursi’ (sama seperti putus cinta dari pasangan, lihatlah videonya di sini). Jadi, apa sih masalahnya? Pada dasarnya, dengan perubahan yang terus terjadi ketika bekerja, kita terlalu banyak duduk dan hal ini telah terbukti buruk bagi kesehatan. Misalnya, banyak orang yang menyetir ke kantor, duduk di meja kerjanya hampir sepanjang hari, menyetir pulang ke rumah, dan duduk di depan TV atau komputer ketika malam. Oleh karena itu, tempat kerja sudah seharusnya melakukan perubahan perilaku sehat. Di sisi lain, bersamaan dengan kebiasaan untuk duduk, norma sosial yang kuat, serta desain lingkungan yang justru mendorong kita untuk jarang bergerak, serta dengan kenyamanan dan kesenangan untuk duduk, bagaimana cara kita mengubah semuanya?

(more…)

Kemauan versus Godaan yang Tidak Sehat – Peringatan – Kemauan Biasanya kalah

Oleh Amanda Rebar, Universitas Central Queensland, Australia

Tidaklah mengherankan jika bukti menunjukkan bahwa orang tidak selalu melakukan yang terbaik untuk kesehatan jangka panjangnya. Sebagai contoh, kebanyakan orang sadar bahwa olahraga itu baik untuk kesehatan fisik dan mental mereka, tetapi relatif sedikit orang yang berolahraga secara teratur. Ketika seseorang berniat untuk mulai berolahraga, hanya sekitar 50% kemungkinan ia akan betul-betul berolahraga. Kemungkinan ini sama dengan peluang ketika melempar koin! Pernahkah Anda bertanya, mengapa orang menikmati perilaku yang tidak sehat, meskipun ia memiliki niat yang positif? Ada sebuah perspektif yang tumbuh dan populer dalam ilmu psikologi kesehatan tentang pengaruh dua buah sistem terhadap perilaku. Model proses ganda ini memberikan sudut pandang baru tentang cara membantu orang untuk menjalani gaya hidup sehat tanpa terus-menerus bergulat antara kemauan yang teguh (willpower) dengan godaan yang tidak sehat (unhealthy temptations).

(more…)